Bupati Serang Tunggu Teknis Pusat Terkait Program Makan Bergizi Gratis
SERANG,– Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, memastikan bahwa pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) masih menunggu arahan teknis dari Pemerintah Pusat.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) belum memulai program tersebut karena adanya kebutuhan koordinasi anggaran dari berbagai pihak terkait.
“Terkait dengan makan bergizi gratis, kami masih menunggu dari pusat terkait teknis pelaksanaannya,” ujar Tatu usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Serang pada Jumat, 3 Januari 2025.
Menurut Tatu, terdapat surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menyebut bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat masih ditahan. Kemungkinan, penahanan ini terkait dengan penyesuaian anggaran untuk mendukung program MBG.
Tatu menjelaskan bahwa program MBG akan mencakup sasaran yang cukup besar, mulai dari siswa PAUD, SD, hingga SMP di Kabupaten Serang. Untuk itu, diperlukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Banten terkait komposisi anggaran.
“Dari provinsi berapa, Kabupaten Serang berapa, ini yang masih perlu duduk bersama. Dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), kita masih menunggu arahan dari pusat,” jelasnya.
Tatu menegaskan bahwa APBD Kabupaten Serang pasti akan mengalokasikan anggaran untuk program MBG. Namun, besaran alokasinya belum bisa ditentukan karena kebutuhan anggaran yang cukup besar dan masih menunggu hasil pembahasan.
Bupati juga berharap pelaksanaan program MBG dapat melibatkan UMKM lokal di Kabupaten Serang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Belanja anggaran pemerintah harus menggerakkan ekonomi secara menyeluruh, terutama UMKM. Terlebih di tengah kelesuan ekonomi saat ini, belanja pemerintah sangat membantu UMKM,” tuturnya.
Menurut Tatu, peran belanja pemerintah sangat penting, terutama saat ekonomi melesu. Ia menekankan bahwa dukungan kepada UMKM harus menjadi prioritas agar program ini tidak hanya bermanfaat untuk siswa tetapi juga bagi sektor usaha kecil.
Tatu memastikan akan ada pergeseran anggaran di APBD Kabupaten Serang untuk membiayai program MBG, sesuai dengan arahan dari Pemerintah Pusat. Namun, pembagian tanggung jawab antara pusat, provinsi, dan kabupaten masih perlu dirumuskan agar tidak terjadi tumpang tindih alokasi anggaran.
“Program ini akan menyasar semua sekolah negeri mulai dari PAUD, SD, hingga SMP. Kita tinggal menunggu komposisi anggarannya, sehingga pembagian tanggung jawab jelas,” paparnya.
Dengan demikian, Tatu berharap program MBG dapat segera direalisasikan setelah teknis pelaksanaannya dari pusat diputuskan. Program ini diharapkan tidak hanya membantu pemenuhan gizi siswa, tetapi juga menjadi stimulus ekonomi bagi pelaku UMKM di Kabupaten Serang.