DKBP3A Kabupaten Serang Bangun 50 Dahsyat di 10 Lokus
SERANG,–Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang membangun sebanyak 52 Dapur Sehat Stunting atau Dahsat di 10 lokus penanganan stunting Tahun 2023. Hasilnya, diklaim ampuh atau berhasil dalam penanganan stunting di Kabupaten Serang.
Hal itu disampaikan Kepala DKBP3A Kabupaten Serang, Encup Suplikhah disela Pertemuan Publikasi Penanganan Stunting melalui pemanfaatan Surveilen Gizi Tahun 2023 di Aula Tb. Suwandi Setda Kabupaten Serang, Pada Senin (30/10 2023).
“Yang jadi percontohan itu di Desa Mongpok, Kecamatan Cikeusal ada beberapa anak penderita stunting tapi setelah ditangani oleh tim Dahsat dengan diberikan makanan yang kita olah daun kelor menjadi sayur, karena satu sayur daun kelor itu bisa berbanding dengan tiga telor dan itu sudah terbukti alhamdulillah,”ucapnya.
Saat ini, kata Encup, sebanyak 52 dahsat yang dibangun oleh DKBP3A Kabupaten Serang dnegan menggunakan anggaran pusat melalui Balai Lapangan Keluarga Berencana (BLKB) Pusat. Pihaknya juga sudah menyosialisasikan kepada 52 dahsat tersebut agar membuat olahan dari daun kelor, tapi bukan hanya dijadikan sayur saja.
“Kita sudah sosialisasi ke 52 dahsat supaya mereka membuat olahan dari daun kelor, bisa dibuat puding, kue, nasi warna hijau, dan minuman yang enak yang disukai oleh anak-anak karena vitamin A nya tinggi,”ungkapnya.
Selain itu, sebut Encup, pihaknya juga akan menyalurkan sebanyak 4 ton telur setiap dua pekannya dari CSR perusahaan di Kabupaten Serang ke setiap kecamatan yang menjadi 10 lokus stunting adanya resiko stunting. Adapun 10 lokus stunting meliputi di Kecamatan Jawilan, Kopo, Cikeusal, Pabuaran, Binuang, Baros, dan Kecamatan Padarincang. “Itu yang harus kita kejar karena (angka stunting) masih tinggi,”tandasnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2019 angka stunting di Kabupaten Serang 39,43 persen, pada 2021 turun sebanyak 12,23 persen, dan tahun 2022 menurun di angka 0,8 persen. Berdasarkan data angka prevalensi stunting Kabupaten Serang pada tahun 2021 mencapai 27,2 persen dan tahun 2022 menjadi 26,4 persen atau turun 0,8 persen.
Baca Juga : Pelayanan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilegon Tetap Berjalan Normal
Dikatakan Pj Sekda Kabupaten Serang, Nanang Supriatna, intervensi penurunan stunting terintegrasi dilaksanakan melalui 8 aksi. Dimana saat ini dilaksanakan aksi#7 pengukuran dan publikasi stunting.
“Ini merupakan upaya pemerintah untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala pelayanan puskesmas, kecamatan dan desa,”ujar Nanang saat membuka kegiatan tersebut.
Pada Bulan Agustus 2023, sambung Nanang, telah dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan balita di Kabupaten Serang. “Jumlah yang di ukur sebanyak 110.431 anak atau 86,15 persen dan prevalensi balita stunting 6.662 anak atau 6,03 persen,”katanya.
Hasil pengukuran dan publikasi angka stunting, terang Nanang, digunakan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan kabupaten untuk memperkuat komitmen pemda dan masyarakat dalam gerakan bersama penurunan stunting. Sehingga, penurunan dan pencegahan di Kabupaten Serang dapat tercapai sesuai dengan target pemerintah. “Untuk penurunan prevalensi tahun 2024 menjadi 14 persen,”tuturnya.