Home » Drama Konflik Warga RW 15 dan Summarecon: Truk Material Dihadang, Pembangunan Club House Dihentikan

Drama Konflik Warga RW 15 dan Summarecon: Truk Material Dihadang, Pembangunan Club House Dihentikan

Bekasi – Ketegangan sempat terjadi di Cluster Magnolia, Summarecon Bekasi, Sabtu (21/12). Truk pengangkut material bangunan untuk perluasan club house warga RW 15 Kelurahan Harapanmulya diberhentikan oleh pihak keamanan Summarecon. Peristiwa ini memicu isu panas hingga melibatkan ormas dan menjadi perhatian luas masyarakat.

Namun, setelah pertemuan intensif antara warga, pihak Summarecon, dan aparat setempat, konflik ini akhirnya dapat diselesaikan melalui jalur musyawarah.

Persoalan ini berawal dari rencana warga RW 15 memperluas area club house di lingkungan cluster Magnolia. Meskipun telah disosialisasikan kepada warga sejak Oktober 2024 dan mendapat dukungan dari 118 warga, pembangunan terhambat karena lahan tersebut masih dalam proses serah terima Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) dari Summarecon ke Pemerintah Kota Bekasi.

Town Management (TM) Summarecon telah beberapa kali menyurati pihak RW 15 untuk menunda pembangunan hingga proses serah terima selesai. Namun, pembangunan tetap dilanjutkan, hingga akhirnya pihak keamanan Summarecon menghentikan truk material pada 21 Desember.

Situasi memanas ketika beredar informasi keliru bahwa Summarecon melarang pembangunan mushola di kawasan tersebut, yang memicu kemarahan beberapa ormas.

Ketegangan berhasil diredam setelah Lurah Harapanmulya, Polres Metro Bekasi Kota, dan jajaran TNI menggelar pertemuan dengan perwakilan warga dan TM Summarecon. Dalam musyawarah tersebut, disepakati beberapa poin penting:

  1. Penghentian Sementara Pembangunan
    Aktivitas perluasan club house dihentikan hingga proses serah terima PSU selesai atau ada kesepakatan resmi antara Summarecon dan Pemerintah Kota Bekasi.
  2. Truk Material Diizinkan Masuk
    Truk yang sempat tertahan diizinkan memasuki cluster, namun materialnya tidak boleh digunakan hingga izin resmi dikeluarkan.
  3. Penghentian Aktivitas Pekerja
    Semua pekerja proyek diminta meninggalkan area cluster Magnolia.

Manajemen Summarecon menegaskan bahwa mereka tidak pernah melarang pembangunan mushola. Penahanan truk material semata-mata untuk mencegah perubahan site plan yang dapat menyebabkan Summarecon dikenai sanksi oleh pemerintah.

“Lokasi yang digunakan untuk pembangunan perluasan masih dalam proses serah terima ke Pemkot Bekasi. Kami hanya ingin memastikan tidak ada pelanggaran hukum atau regulasi selama proses ini berlangsung,” ujar perwakilan Summarecon.

Pemerintah Kota Bekasi mengapresiasi semua pihak yang telah memilih jalur musyawarah untuk menyelesaikan konflik ini. Warga diimbau untuk menghormati proses hukum dan menunggu penyelesaian administrasi yang sedang berlangsung demi menjaga keharmonisan lingkungan.

“Ini adalah contoh bahwa komunikasi dan kerja sama dapat menyelesaikan konflik tanpa memicu kerusuhan,” ujar Lurah Harapanmulya dalam pernyataannya.

Drama di cluster Magnolia menjadi pelajaran penting bahwa setiap keputusan bersama memerlukan koordinasi yang baik dan mematuhi aturan yang berlaku.

Artikel Terkait