Kesbangpol Pandeglang Gencarkan Sosialisasi Pilkada 2024 di Berbagai Kecamatan
PANDEGLANG,– Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pandeglang kembali menunjukkan komitmennya dalam menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 dengan menggelar serangkaian acara sosialisasi. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, di beberapa lokasi berbeda, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Pada tanggal 21 Agustus, sosialisasi dilangsungkan di aula MAN 1 Pandeglang dan Aula Balai Desa Cikumbueun Kecamatan Mandalawangi. Keesokan harinya, pada 22 Agustus, acara dilanjutkan di Gedung PGRI Kecamatan Pagelaran dan Saketi. Terakhir, pada 23 Agustus, sosialisasi diadakan di aula Kantor Kecamatan Cibitung dan Gedung PGRI Kecamatan Picung.
Salah satu acara yang menarik perhatian adalah sosialisasi di Gedung KPRI Sadar Kecamatan Pagelaran. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Kesbangpol Pandeglang, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang sebagai narasumber. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Kecamatan Sukaresmi, Patia, dan Labuan, serta seluruh kepala desa, kader, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pagelaran.
Didin Tahajudin, yang mewakili Bawaslu Pandeglang, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. “Kami memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan sosialisasi pemilihan kepala daerah serentak 2024 yang diselenggarakan oleh Kesbangpol. Ini adalah langkah penting dalam memastikan pelaksanaan Pilkada yang jujur dan adil,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh WBO pada Kamis (22/08/2024).
Selain apresiasi, Didin juga menyampaikan program kerja Bawaslu terkait pengawasan dan pencegahan pelanggaran Pilkada. “Melalui program ini, Bawaslu Pandeglang berkesempatan menyampaikan program kerja pengawasan dan pencegahan potensi pelanggaran yang mungkin terjadi di tahapan pemilihan, terutama menjelang pendaftaran calon,” jelasnya.
Sementara itu, Supratman, Camat Patia, mengungkapkan tantangan dalam meningkatkan partisipasi pemilih. “Untuk mensosialisasikan partisipasi masyarakat agar mencapai 70% itu cukup menantang, karena ada dua pesta demokrasi dalam satu tahun ini. Banyak warga yang bekerja di luar daerah, sehingga mempengaruhi jumlah pemilih,” ungkap Supratman.
Ia menambahkan bahwa kondisi cuaca juga menjadi faktor yang memengaruhi partisipasi pemilih, terutama di daerah terpencil. “Namun, kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, pemerintah dapat lebih efektif dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, meski tantangan cuaca sering kali menjadi hambatan, seperti pada pemilu sebelumnya yang digelar di musim hujan,” tutupnya.
Kegiatan sosialisasi Pilkada ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam Pilkada 2024, serta mencegah berbagai bentuk pelanggaran yang mungkin terjadi selama proses pemilihan.