BEKASI – Polres Metro Bekasi Kota kembali mengambil langkah tegas dalam menjaga keamanan kota. Melalui patroli skala besar gabungan bertajuk “Operasi Berantas Jaya-2025”, aparat kepolisian menggelar aksi penertiban yang menyasar berbagai bentuk aksi premanisme pada Senin malam (12/5).
Operasi ini bertujuan untuk membersihkan Kota Bekasi dari aksi premanisme, baik yang dilakukan secara individu maupun berkelompok, termasuk penagih utang (debt collector), pelaku tawuran, dan kejahatan jalanan lainnya. Patroli diawali dengan apel kesiapan yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Kompol Agus.
Patroli ini bergerak melintasi sejumlah titik rawan di Kota Bekasi, seperti Jl. Jendral Ahmad Yani, Tl Rs. Bella, Jl. K.H Agus Salim, Jl. I.R Juanda, dan Jl. Chairil Anwar. Dalam operasi ini, petugas berhasil mengamankan sejumlah atribut organisasi masyarakat (ormas) yang diduga berpotensi mengganggu ketertiban, termasuk 4 spanduk ormas Gibas, 20 bendera Gibas, 12 bendera FBR, dan 3 bendera ormas Madas Nusantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Operasi Berantas Jaya 2025 ini akan berlangsung selama 15 hari ke depan, dari tanggal 9 hingga 23 Mei 2025, dan digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya. Polres Metro Bekasi Kota menurunkan 138 personel gabungan, termasuk dari unsur Polri (fungsi Reskrim, Samapta, Intelkam), TNI, dan Satpol PP.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, melalui Kabag Ops Kompol Agus, menegaskan bahwa operasi ini bertujuan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. “Negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme. Oleh karena itu, negara harus hadir di tengah masyarakat dan menjamin keamanan dari segala bentuk tindakan premanisme,” ujarnya.
Tidak hanya sekadar patroli, operasi ini juga menyasar aksi-aksi yang meresahkan seperti begal, curanmor (pencurian kendaraan bermotor), tawuran, debt collector ilegal, serta oknum ormas yang menduduki lahan bukan miliknya. Kabag Ops menekankan bahwa patroli akan dilakukan secara rutin dan masif agar efek jera semakin dirasakan oleh para pelaku.
Sebagai upaya pencegahan, sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial dan pemasangan spanduk di titik-titik strategis. Masyarakat Kota Bekasi pun diajak untuk tetap waspada dan melaporkan jika ada tindakan premanisme di sekitar mereka.
Dengan dukungan masyarakat dan kolaborasi aparat keamanan, Kota Bekasi diharapkan menjadi lebih aman dan nyaman dari ancaman premanisme.