Makassar – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Sulawesi Selatan, PKBI Sulsel melalui Program INKLUSI Sosial bagi Komunitas Ragam Gender, menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Pembelajaran Terbaik dan Citizen Journalist di Hotel Remcy Panakkukang, Makassar, 12 /08/2025.

Kegiatan bertujuan membekali komunitas ragam gender dengan keterampilan menulis dan mendokumentasikan cerita-cerita inspiratif yang dapat menjadi bahan pembelajaran, advokasi, dan penguatan suara komunitas.

Menurut Agus Safri selaku Koordinator Program INKLUSI PKBI Sulawesi Selatan dalam sambutannya mengatakan “Selama ini stigma negatif tentang teman-teman komunitas ragam gender sering sekali terdengar. Padahal, ada banyak kisah sukses dan praktik baik yang patut dibanggakan. Lewat tulisan-tulisan yang lahir dari pelatihan ini, kita bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa tidak semua komunitas ragam gender itu negatif. Justru banyak di antara mereka yang memberi kontribusi positif” ujarnya

Pelatihan tersebut lahir dari keprihatinan bahwa banyak kisah perjuangan, inovasi, dan praktik baik dari komunitas Ragam Gender belum terdokumentasikan dengan baik, sehingga luput dari perhatian publik dan pengambil kebijakan. Melalui pelatihan ini para peserta diajak menulis dan mempublikasikan kisah perubahan yang mereka alami selama didampingi oleh PKBI Sulawesi Selatan.

Selain itu, Suwarny Dammar salah satu narasumber yang turut hadir mengungkapkan bahwa secara tidak sadar, sebenarnya kita semua sudah sering menulis. Suwarny Dammar selaku narasumber. menjelaskan bahwa menulis bukan hanya keterampilan teknis, tapi juga sarana untuk menyampaikan pengalaman dan memengaruhi pandangan orang lain.

“Kita sering menulis status di media sosial, pesan singkat, atau catatan harian. Itu artinya, modal menulis sebenarnya sudah ada. Yang kita perlukan adalah mengasahnya, belajar menyusun ide, dan memastikan cerita yang kita tulis punya alur yang jelas dan makna yang kuat. Dengan teknik sederhana seperti 5W+1H—apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana—kita bisa membuat cerita yang padat informasi namun tetap enak dibaca,” ungkapnya

Sementara itu, Mustakim Daeng Sikota, salah satu jurnalis media online membawakan materi tentang Citizen Jurnalism dan strategi publikasi tulisan. Menurutnya, kisah-kisah nyata dari komunitas akan jauh lebih kuat pengaruhnya jika disampaikan langsung oleh orang yang mengalaminya. Ia memandu peserta memilih saluran publikasi yang tepat, mulai dari media sosial, blog, hingga media massa, dengan mempertimbangkan keamanan penulis dan narasumber. Mustakim juga memberikan tips praktis agar tulisan yang sudah dibuat dapat menarik perhatian pembaca dan menjangkau audiens yang lebih luas.

Pelatihan ini diikuti oleh 16 peserta yang berasal dari komunitas ragam gender, jurnalis media, dan staf PKBI Sulsel. Pada kegiatan ini, peserta menghasilkan satu tulisan berdasarkan pengalaman atau kisah yang mereka saksikan di komunitas, yang nantinya akan dipublikasikan.

Adanya pelatihan ini, diharapkan cerita-cerita baik dari komunitas Ragam Gender dapat terdengar lebih luas, memengaruhi opini publik, serta mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan mampu membaur dengan masyarakat tanpa ada perbedaan satu sama lain.