Satresnarkoba Polres Serang Tangkap Pengedar Tembakau Gorila
SERANG – Personil Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang menangkap RMP (17) yang diduga sebagai pengedar tembakau Gorila di sebuah kontrakan yang berlokasi di Kelurahan Unyur, Kota Serang Banten.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan puluhan paket tembakau sintesis atau tembakau Gorila.
Kasat Narkoba Polres Serang AKP Michael K Tandayu mengatakan pengungkapan peredaran narkoba jenis tembakau gorilla itu, bermula dari informasi masyarakat akan adanya akun instagram yang dicurigai melakukan jual beli narkoba.
“Pelaku ini melakukan jual beli dan edarkan menggunakan akun Instagram @Banten.everybody,” katanya kepada media, Kamis (20/7/2023).
Michael menjelaskan dari informasi itu penyidik yang dipimpin Ipda Wawan Setiawan melakukan penyelidikan, dan diketahui pemilik akun tersebut merupakan oknum pelajar asal Kota Serang.
“Kami kemudian mengamankan MRP di dalam kontrakan tepatnya Kelurahan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Michael mengungkapkan dari penangkapan itu, pihaknya melakukan penggeledahan dan ditemukan bungkusan plastik berisi puluhan paket tembakau gorilla.
“Saat dilakukan penggeledahan mengamankan satu bungkus plastik bening berukuran besar narkotika jenis tembakau sintetis dan 28 bungkus plastik bening berukuran kecil,” ungkapnya.
Menurut Michael, total barang bukti tembakau gorilla yaitu sebanyak 45 gram. Dari temuan itu, pelaku langsung digelandang ke Mapolres Serang untuk dilakukan penyidikan.
“Atas kejadian tersebut pelaku dan barang bukti, di bawa ke Polres Serang untuk kepentingan penyidikan,” ujarnya.
Michael menerangkan dari pemeriksaan dan pengakuan pelaku, tembakau gorilla itu didapat dari seorang pria bernama Daffa, dan saat ini masih dalam pengejaran kepolisian.
“Masih kita kembangkan, pengakuannya tembakau sintetis tersebut didapat dari saudara Dafa dengan harga Rp. 800 ribu,” terangnya.
Michael menegaskan oknum pelajar SMK tersebut akan dijerat dalam Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang RI. Nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika Juncto Permenkes RI nomor 36 tahun 2022 tentang perubahan penggolongan Narkotika.
“Ancaman hukuman penjara paling singkat 4 tahun atau paling lama 20 tahun,” tegasnya.