Warga Kampung Kerangkeng Keluhkan Dampak Pengurugan Lahan, Keamanan Jalan Terancam
BEKASI – Sejumlah warga Kampung Kerangkeng, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mengungkapkan keluhan terkait dampak negatif dari kegiatan pengurugan lahan di sekitar mereka. Aktivitas tersebut memicu ceceran tanah di jalan yang berdampak pada kenyamanan dan keamanan pengguna jalan, terutama saat kondisi jalan yang sudah rusak menjadi semakin licin.
Para warga melaporkan bahwa ceceran tanah yang berasal dari truk pengangkut material sering kali mengakibatkan jalan licin saat hujan. Hal ini dianggap membahayakan para pengendara sepeda motor dan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Menyikapi keluhan tersebut, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Kasi Trantib) Kecamatan Babelan segera melakukan pengecekan langsung di lokasi. Ia memastikan untuk memantau kondisi jalan yang terdampak serta meninjau lokasi pengurugan lahan. Selain itu, pihaknya juga akan memeriksa kelengkapan perizinan terkait kegiatan tersebut.
“Kami telah melakukan pengecekan langsung dan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa kegiatan ini berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak merugikan warga,” ujar Dudin, Kasi Trantib, ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/1/2025).
Dalam pernyataan terpisah, staf Kasi Ekbang Kecamatan Babelan menyebutkan bahwa hingga kini belum ada permohonan rekomendasi izin pemanfaatan lahan di Kampung Kerangkeng yang diterima oleh mereka.
“Sampai saat ini, belum ada permohonan rekomendasi izin yang disampaikan kepada kami. Sebelumnya, Kepala Desa Buni Bakti menginformasikan bahwa akan mengurus rekomendasi izin, namun sampai saat ini kami belum menerima apa pun,” jelasnya, Jumat (3/1/2025).
Dalam situasi ini, warga berharap agar pemerintah setempat dapat mengambil tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran dalam kegiatan pengurugan lahan guna menjaga kenyamanan dan keselamatan masyarakat sekitar.