SERANG, – Kebakaran hebat terjadi di kota Los Angeles Amerika serikat, menjadi berita terheboh diawal tahun 2025 karena kerugian mencapai miliaran dollar Amerika.

Kebakaran terjadi diantaranya karena berkurangnya curah hujan sejak Oktober 2024 sehingga wilayah sebagian besar di Amerika kering dan memicu titik api.

Angin yang berhembus kencang, 150 km per jam, membuat kebakaran yang awalnya terjadi di semak belukar di atas bukit kering dengan cepat merambat menghanguskan dan meluluh lantakan ratusan ribu rumah mewah di Hollywood.

Penduduk kota Los Angeles dan aparat pemadam kebakaran tidak bisa berbuat banyak karena tidak siap dalam menghadapi bencana kebakaran di Kawasan elit di AS, landmark ikonik Hollywood tersebut.

Hal ini adalah fenomena alam, murkanya Alam terhadap manusia, khususnya penduduk setempat dan Amerika pada umumnya.

Mungkin di setiap rumah mewah tersimpan harta yang begitu besar namun tidak digunakan untuk berbagi secara kemanusiaan.

Kehidupan yang dianut adalah kehidupan individualisme, yang semuanya berharap negara sebagai pemerintah yang mempunyai tugas secara sosial karena mengganggap sudah membayar pajak bagi negara.

Kemurkaan alam ini tentu bukan hanya ditujukan kepada penduduk Kota Los Angeles saja dan amerika pada umumnya, tapi juga peringatan dengan mengetuk kesadaran umat manusia seluruh dunia tidak terkecuali masyarakat Indonesia.

Ini cara Tuhan untuk menegur kita semua, yang telah berbuat ketidakadilan, keserakahan atas alam dengan melakukan ekploitasi, kuat menekan yang lemah dan lupa akan kodratnya sebagai manusia.

Sebagai mahluk sosial yang memang diciptakan secara alami untuk berbagi, asih asah asih, sesuai karakter bangsa yang berorientasi ke gotong royongan.

Bukan justru melakukan kerusakan disegala lini kehidupan, baik sosial, ekonomi, hukum dan politik.


Menurut AFP dikutip Minggu (12/1) petugas pemadam kebakaran berpacu dengan waktu pada Sabtu untuk memadamkan titik api besar di sekitar Los Angeles.

Petugas pemadam kesulitan bekerja karena angin bertiup kencang yang berpotensi munculnya titik api baru.

“Kami sangat ketakutan,” kata Sarah Cohen kepada Los Angeles Times tentang ancaman terhadap rumahnya di Tarzana.

“Setiap kali mereka menyiramkan air, keadaan membaik. Namun kemudian memburuk lagi,” imbuhnya.

Dua kebakaran terbesar adalah kebakaran Palisades dan kebakaran Eaton, yang masing-masing telah membakar lebih dari 4.000 hektare dalam sehari.

Paling parah kebakaran Pacific Palisades,LA yang dipicu angin kencang 64 km per jam hanguskan kawasan hingga 3.000 hektar.

Sebelumnya Pusat Badai Nasional AS memprediksi cuaca masih akan berlanjut sampai pekan depan.

“Cuaca (akibat) kebakaran yang sangat berbahaya terus berlanjut di sebagian wilayah California selatan, tempat kebakaran terus berlangsung,” tulis akun X @NWSSPC, Minggu (12/1).

NWS SPC mengatakan angin kencang di lepas pantai bakal memperburuk durasi kebakaran. Khusus di California selatan, dampaknya masih akan terasa bahkan sampai minggu depan.

“Menyebar luas, berpotensi kritis kelas atas,” tegas Pusat Prediksi Badai itu.

“Kondisi cuaca kritis yang berpotensi menimbulkan kebakaran mungkin terjadi, dengan potensi kondisi kritis tingkat tinggi di seluruh wilayah,” wanti-wanti mereka.

Sementara itu, Ahli Meteorologi CNN Chad Myers mengatakan ada dampak buruk lain yang harus diwaspadai. Kombinasi angin kencang Santa Ana dan bara api di tanah bakal memperburuk risiko kebakaran.

Kebakaran dahsyat di Los Angeles, AS sejak Selasa (7/1) itu juga diklaim telah menjalar ke daerah lain. Pedalaman menuju Brentwood dan daerah Bel Air kini ikut terancam.

Ada juga potensi angin yang bergerak menuju daerah Lembah San Fernando, Encino, dan Sherman Oaks di Los Angeles.