JAKARTA – Karang Taruna Provinsi Banten secara resmi menyatakan dukungan kepada politisi muda Partai Gerindra, Budi Satrio Djiwandono, untuk memimpin Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) periode 2025–2030. Dukungan ini merupakan hasil konsolidasi dalam forum nasional yang dihadiri pengurus Karang Taruna dari seluruh Indonesia.
Ketua Karang Taruna Banten, Andika Hazrumy, menyampaikan dukungan tersebut usai menghadiri Sosialisasi Perubahan Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 25 Tahun 2025 tentang Karang Taruna di Jakarta, Sabtu (19/7/2025). Kegiatan itu turut dihadiri Menteri Sosial Syaifullah Yusuf serta para ketua dan sekretaris Karang Taruna dari berbagai provinsi.
“Dukungan kepada Mas Budi ini bukan hanya dari Banten, tetapi hasil kesepakatan bersama para pengurus Karang Taruna provinsi se-Indonesia yang hadir di forum ini,” kata Andika dalam keterangan tertulisnya.
Mantan Wakil Gubernur Banten periode 2017–2022 itu menyebut Budi Satrio memiliki kapasitas, pengalaman politik, dan integritas yang dibutuhkan Karang Taruna untuk berkembang sebagai organisasi sosial kepemudaan yang adaptif terhadap zaman.
“Mas Budi aktif dalam isu kepemudaan, punya pengalaman di legislatif, dan mampu membangun komunikasi lintas sektor. Itu modal penting untuk membawa Karang Taruna naik kelas,” ujarnya.
Andika juga menilai Budi mewakili semangat regenerasi dan pembaruan dalam tubuh Karang Taruna, terutama dalam menghadapi tantangan era digital dan kolaborasi global.
“Organisasi ini butuh pemimpin muda yang melek teknologi, mampu menjalin kemitraan strategis, dan membawa semangat baru. Mas Budi punya itu semua,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dalam sambutannya menegaskan dukungan pemerintah terhadap proses demokratisasi dan regenerasi yang sehat dalam tubuh Karang Taruna.
“Kalau sudah ada kesepakatan dari bawah, itu bagian dari proses yang baik. Regenerasi itu penting, apalagi Karang Taruna adalah mitra strategis Kemensos dalam pemberdayaan sosial berbasis komunitas,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga soliditas dan semangat kolaborasi antarwilayah menjelang Temu Karya Nasional Karang Taruna yang akan memilih ketua umum baru.
“Yang utama, Karang Taruna harus tetap fokus pada tugas sosial di tengah masyarakat. Soal kepemimpinan, biarkan berjalan secara musyawarah dan demokratis,” ujarnya. (*)
