Makassar, Sulsel – Rencana Bagi bagi seragam gratis bagi pelajar SD dan SMP yang menjadi prioritas Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin masih saja terdapat praktik dugaan pungli yang terjadi di beberapa sekolah, salah satu yang mencuat adalah SMP Negeri 11 Makassar, 26/07/2025.
Dalam perjalanannya sejumlah orang tua siswa mengaku diminta membayar:
Rp 1.335.000 untuk siswa laki-laki, Rp 1.455.000 untuk siswa perempuan
Dibalik seragam tersebut ada lagi oknum guru menjadi pihak yang menerima langsung pembayaran di lingkungan sekolah. Meski pemerintah kota makassar secara tegas melarang segala bentuk pungutan.
Salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengutip pernyataan Kepala Sekolah SMPN 11 Makassar (M) malah sempat mencatut nama Wali Kota Makassar, dengan kalimat :
“Kalau buru – buruki, Pak Walikota mau pesan seragam di Pasar Butung.”
Tanpa pikir panjang, Ia juga menyatakan ingin meminta izin kepada wali kota agar seragam batik tetap diberlakukan meskipun sudah ada penyampaian bahwa pakaian batik tidak dipakai lagi disekolah.
Dari pernyataan tersebut telah memicu kemarahan banyak orang tua. Ramai ramai Mereka menyatakan dengan tegas :
“Kami minta uang kami dikembalikan seluruhnya. Tidak ada alasan, karena itu sudah bertentangan dengan kebijakan wali kota. Dan kepala sekolah harus dicopot! Guru-guru yang terlibat juga harus diberi sanksi.”
Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Makassar, (M), sempat memberikan klarifikasi resmi ke beberapa media terkait isu pungutan tersebut.Ia pun menegaskan jika tidak ada pemaksaan dan tidak ada pungutan yang ditetapkan oleh pihak sekolah,”Ujarnya
Ia menambahkan bahwa program seragam gratis dari Pemerintah Kota Makassar hanya mencakup seragam dasar, yaitu : Untuk SD Baju putih dan celana/rok merah dan untuk SMP, Baju putih dan celana/rok biru.
“Yang ditanggung pemerintah adalah pakaian dasar. Tapi siswa tentu tidak cukup hanya dengan satu setel seragam. Mereka butuh pakaian untuk hari lain seperti batik sekolah, olahraga, dan pramuka. Ini yang sedang kami bicarakan agar bisa disediakan secara wajar,” tambahnya.
Menanggapi isu yang menyebutkan bahwa kepala sekolah sempat menyebut nama Wali Kota Makassar dalam diskusi internal mengenai pengadaan seragam, Mariamin menampiknya.
“Saya tidak pernah menjadikan nama Pak Wali sebagai pembenaran untuk menarik iuran. Saya mendukung penuh program beliau, termasuk kebijakan seragam gratis. Tetapi kami juga punya tanggung jawab menjaga penampilan dan identitas sekolah,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, kami ingin semuanya transparan. Kalau pun ada biaya, itu harus disepakati secara terbuka. Sekolah tidak akan mengambil keuntungan dari hal ini,” tegasnya.
Kabid SMP Dinas Pendidikan Makassar, Dr. Syarifuddin, Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Syarif mengatakan
“Pakaian batik tidak lagi dipakai khusus siswa baru. Sesuai surat edaran bahwa Pakaian olahraga bebas siswa membeli diluar khusus siswa baru. Program seragam gratis hanya untuk seragam nasional putih-merah (SD) dan putih-biru (SMP)
